Pages

Wednesday, February 5, 2014

Rinduku Semakin Rimbun!

Hai selamat petang, ya hari ini petang
Rintik hujan membalut senja hari ini
Di tengah berisiknya air langit anganku terbang ke satu arah
Entah dimana kamu berada
Rinduku semakin rimbun!
Nyaris genap sepuluh hari aku tidak melihat penampakan batang hidungmu!
Kemana saja kamu?
Berhari-hari aku menanyakanmu pada diriku sendiri
Aku tidak sanggup jika harus menyuapkan pertanyaan itu pada orang lain
Momen kita adalah rahasia
Lebih rahasia daripada rahasia negara!
Menyimpan semua memori kita bersama dengan rapi
Menyegelnya dengan berkilo-kilo lem perekat
Menyusun sandi untuk menggemboknya
Cukuplah kita saja yang tau, dan Tuhan tentunya
Kudengar lagi guyuran hujan diluar
Menyentuh permukaan bumi dengan keras
Gelombang bunyi ia timbulkan
Jatuh dengan kecepatan tertentu dan Tuhan yang menyetirnya
Tetes-tetes berirama itu mengingatkanku lagi akan keberadaanmu
Tolol ya, aku bertanya sesuatu yang sudah jelas tidak ku ketahui pada diriku sendiri
Sepertinya suara hujan diluar kamar mentertawakanku
Aku menengok keluar pintu
Langitnya putih, hujan tidak akan tidak bertahan lama
Terbesit sedikit kekhawatiran di benakku
Sedang apa kamu?
Dimana?
Bersama siapa?
Semoga hujan lebat ini tidak mengganggumu jika mungkin kamu berada diluar rumah
Semoga hujan lebat ini juga tidak membuatmu beromantis-romantis ria dengan perempuan lain
Hahaha
Tawa renyahku tidak sungguh-sungguh tertawa
Ah ya aku baru ingat akan ceritamu berminggu-minggu lalu
Mungkin benar saat ini kamu sedang asyik mencium tanah bumi, mencumbu bebatuan, menyetubuhi alam dan memandang penuh nafsu sang cakrawala
Bolehkah aku iri pada mereka yang kamu cium dan cumbu?
Hehehe
Sudahlah, hujan begini pikiranku jadi sedikit nakal
Baik-baik ya di rimba tak berpenghuni itu
Aku tidak akan menghalangi jiwa petualangmu
Seperti kamu tidak akan menghalangi jiwa seniku
Menyatulah dengan alam seperti yang kamu inginkan
Dan menyatulah juga dengan jiwaku!

Aku melirik keluar jendela,
Langit putih yang kulihat beberapa menit lalu sedikit menjadi kelabu
Namun dengan volume hujan yang masih sama
Semoga di suasana senja yang dingin dan basah ini
Kamu tidak sedang memeluk perempuan lain yang mungkin sedang bersamamu sekarang
Tidak memadu kasih dan tidak pula merajut cinta dengan perempuan lain
Semoga.
Dan
Semoga lagi kamu justru mengingatku di ujung senja bisu ini.
 

Template by BloggerCandy.com