Pages

Monday, August 26, 2013

Keadaan Ironis Lingkungan Indonesia

Miris dan ironis yang saya rasakan hari ini dan sejak malm-malam yang lalu
Betapa kejam dan tidak berotak,
Saya berani mengatakan demikian karena memang mereka tidak memiliki otak bahkan hati
Semalam suntuk menonton program televisi Nat Geo
Episodenya mengenai "Asia's Hidden Paradise, Sumatra's Last Tiger"
Indonesia sudah kehilangan subspesies harimau lainnya yaitu Harimau Jawa dan Harimau Bali
Saat ini yang tersisa hanyalah Harimau Sumatera, harimau terkecil dibanding yang lain
Nah nasib harimau terakhirnya saja sudah berada di ujung tanduk dan semakin memprihatinkan
Saya khawatir jika suatu saat jenis ini juga akan punah seperti halnya Harimau Jawa dan Bali
Mengingat kesadaran masyarakat sekitar (baca: Jambi) mengenai spesies langka ini sangatlah kurang
Terlebih lagi dengan ekosistem Harimau Sumatera yang semakin tipis akibat kerusakan
Jelaslah bahwa pengambil peran penting dalam hal ini adalah hasil "keusilan" tangan manusia
Beberapa hutan yang tersisapun banyak dipasang jebakan oleh para pemburu liar
Tidak salah jika warga sekitar menerima kecaman harimau
Tercatat sudah empat kali terjadi serangan harimau terhadap warga sekitar
Jujur, saya tidak ada rasa iba sama sekali terhadap "korban" tiger's attack tersebut
Justru saya merasa disini korban yang sesungguhnya adalah si harimau
Bagaimana tidak?
Manusia begitu kejam dan rakusnya membabat habis tempat hidup mereka
Mengambil keuntungan dari cara-cara keji
Memerangkap harimau dan mengulitinya tanpa rasa kasihan sedikitpun
Hanya demi berlembar-lembar rupiah untuk kelangsungan hidup dan isi perutnya
Tidak adakah cara-cara lain yang lebih beradab dan elegan daripada hal keji demikian?
Tidak adakah hati nurani yang melarang mereka melakukannya?
Oh Tuhan...
Sesuatu yang membuat saya seperti dicambuk adalah
It's foreigner who save Sumatra's last tiger from the hunter in Jambi
So how pathetic we are couldn't save our own wealth!
Ya, seseorang dari London lah yang berusaha memelihara spesies langka ini
Beserta segelintir dokter hewan dan petugas taman safari
Spesies langka yang seharusnya lebih berharga daripada berlembar-lembar rupiah
Hal tersulit memang merubah mindset warga agar tidak melakukan perburuan liar
Bersama-sama memelihara dan menjaga kelestariannya
Tapi memang uang dan perut bisa mengalahkan segala aspek bahkan otak dan hati bisa dilumpuhkannya
Sudahlah, memang benar bahwa SDM Indonesia belum siap menerima perubahan demi kemajuan
Mereka lebih senang dengan kenyamanan di "area terang" yang tidak berisiko, mempertahankan status quo yang justru tidak bisa memberikan hasil yang luar biasa
Semestinya mereka bisa mencari hal-hal baru yang tidak mengusik hidup Harimau Sumatera (ah tidak hanya harimau saja tapi juga spesies lainnya seperti gajah) untuk dapat mempertahankan hidup mereka sendiri tanpa merugikan hidup makhluk ciptaan Tuhan yang lain
Sudah kewajiban kita, bukan? Untuk saling mengasihi makhluk ciptaan Tuhan, baik sesama manusia maupun makhluk-Nya yang lain seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan
Ingatlah bahwa berani melakukan perubahan adalah awal mulanya menuju hasil-hasil luar biasa yang belum pernah dibayang-bayangkan, memang untuk mencapainya perlu dilalui proses-proses yang tidak mudah
Semakin sulit prosesnya percayalah bahwa Anda semakin dekat dengan tujuan-tujuan yang Anda ekspektasikan
Ya, seharusnya warga bisa menyadari hal tersebut
Dari sudut pandang lain dalam kasus ini,
Ada aspek hukum yang tidak boleh dilupakan
Bukankah dalam Undang-Undang sudah dicantumkan larangan perburuan liar dan pengrusakan lingkungan?
Lalu bagaimana dengan aplikasinya dalam realita?
Apakah ditegakkan? Apakah justru diabaikan?
IRONIS!!!
Untuk merubah mindset masyarakat adalah hal sulit apalagi dengan hanya menggunakan peran segelintir orang saja
Siapa lagi yang bisa menghandle selebihnya kalau bukan legitimasi hukum Indonseia? Peranan Pemerintahan? Kemana saja mereka? Apa saja yang sudah mereka berikan pada negeri ini?
PP No 13 Tahun 1994 tentang Perburuan Satwa Buru (Satwa liar yang tidak dilindungi) dengan serentetan pasal-pasalnya yang lengkap dan sempurna
UU No 5 Tahun 1967 Mengenai Ketentuan Kehutanan juga dengan serentetan pasal-pasal yang menjabarkan polemik kehutanan dengan gamblang
Dan berbagai Undang-Undang lain yang menguatkan hukum lingkungan
Tapi apalah arti hukum jika selalu dan selalu saja diabaikan dan tidak dipertimbangkan
Saya? Saya tidak memiliki kuasa, begitu juga dengan Anda
Kita hanya rakyat kecil yang cuma bisa melakukan perubahan-perubahan kecil bahkan bisa dikatakan masyarakat sadar lingkungan dapat dihitung dengan jari
Alangkah baiknya jika Pemerintah dan Rakyat bekerja sama
Memberikan sanksi yang jelas dan tegas pada pelaku perburuan liar dan pengrusakan lingkungan adalah salah satu cara efektif, menurut saya
Lagi, bukankah di setiap penjuru hutan ada polisi hutan?
Bagaimana bisa mereka membiarkan kasus perburuan dan pengrusakan lingkungan terjadi? Atau mungkin mereka sengaja menutup mata? Allahualam...
Hal menyedihkan lainnya adalah hutan di Indonesia berkurang 2 juta hektar per tahunnya akibat pengrusakan dan lain-lain
Sedangkan Malaysia merupakan negara eksportir hasil hutan (baca: kayu) terbesar padahal luas hutannya tidak seluas hutan milik Indonesia bukan?
How could it be?

Kemana negara ini akan Pemerintah bawa?
Lingkungan saja sudah tidak bisa teratasi, apalagi polemik hukum, ekonomi, politik, sosial, etika dan pendidikan yang semakin mengalami kemerosotan

Hal lain yang membuat saya sedikit terpancing amarah dan prihatin adalah pihak taman safari beserta seseorang dari London tadi sudah susah payah untuk melestarikan Harimau Sumatera, melindungi  dan menjaga hidupnya tapi akibat ulah warga dengan perbuatan kejinya itu membuat hal baik yang dilakukan pihak taman safari seakan sia-sia!
Contoh, Sasa, Harimau Sumatera yang "dianggap" melakukan penyerangan terhadap warga akhirnya ditangkarkan sampai kesehatannya pulih
Setelah saatnya tiba, dia dilepas di alam bebas dengan GPS
Tidak lama setelah pembebasan, GPS sudah tidak terdeteksi
Ketika ditelusuri ternyata Sasa sudah mati akibat perburuan liar dan sukses dikuliti untuk kemudian dijual :'(
Usia Harimau Sumatera yang hidup bebas di hutan tidak mencapai lebih dari 15 tahun sedangkan jika ditempatkan di kandang usia mereka bisa mencapai 20 tahunan
Mari kita renungkan hal ini, hidup di kandang tidaklah menyenangkan
Membosankan dan mengerikan apalagi untuk jenis hewan bernaluri liar seperti harimau
Kandang membuat kebutuhan biologis mereka terisolasi
Bahkan dengan kawin suntik, si betina bukankah bingung karena dia tiba-tiba hamil tanpa melakukan hubungan? Oleh sebab itu, terkadang bayi harimau yang lahir mengalami penolakan oleh induknya
Ya, memang sih ada pengambilan DNA dan darah untuk mencarikan pasangan yang cocok untuk mereka
Disinilah titik lemahnya, jikapun mereka dipersatukan dalam satu kandang besar agar terjadi perkawinan dan memenuhi kebutuhan biologisnya, hal itu juga kadang gagal karena mereka justru saling menerkam
Bukankah harimau selalu memiliki wilayah kekuasaan di kehidupan aslinya?
Sulitnya, mereka sudah tidak punya "rumah" untuk melangsungkan kehidupannya, mereka bisa punah jika dibiarkan diluar
Alam bebas sudah kian menipis
Tapi di kandang pun membuat mereka depresi kan? Meskipun makanan dan vitamin senantiasa diberikan
Untuk saat ini memang penangkaran lah yang terbaik yang dapat dilakukan untuk mengamankannya dan menjaganya tetap hidup

Tidak hanya Harimau Sumatera, Gajah Sumatera pun sepertinya akan menjadi hewan langka berikutnya
Banyak terjadi pembantaian yang dilakukan terhadap Gajah Sumatera di Riau
Apalagi motifnya jika bukan soal uang dan tentang uang melulu?
Memanglah tidak munafik bahwa setiap manusia membutuhkan uang, tapi setidaknya jangan membiarkan uang membutakan mata hati kita, Saudara-Saudara


"Hilangnya habitat akibat alih fungsi hutan merupakan penyebab utama penurunan populasi gajah
Tumpang tindih daerah jelajah gajah dan aktivitas manusia menyebabkan gajah sering dianggap hama yang mengganggu kebun masyarakat
Masyarakat berupaya melindungi kebunnya dan melakukan penanganan gangguan gajah dengan jalan pintas berupa peracunan
Selain itu, disinyalir kuat adanya sindikat perdagangan gading yang mengincar dan memanfaatkan situasi konflik di lapangan untuk membunuh gajah demi gadingnya 
Dugaan perburuan dan perdagangan gading juga menjadi penyebab kematian gajah Sumatera
Ada perburuan yang dilakukan murni untuk mendapatkan gading gajah, ada pula perburuan yang memanfaatkan konflik manusia vs gajah
Selama ini hampir tidak ada tindakan atas kasus - kasus kematian gajah, baik akibat konflik maupun perburuan
Hanya segelintir yang yang diselidiki, apalagi diproses hukum
Di Provinsi Riau, sepanjang 2004 – 2012 telah tercatat 90 ekor gajah mati
Dari angka tersebut, hanya satu kasus yang diproses hukum yakni perburuan dua pasang gading di Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2005" ( Petisi | Menteri Kehutanan Diminta Melakukan Penegakan Hukum Terhadap Pembantain Gajah Sumatera di Riau )

Saya memang tidak memiliki kuasa dan latar belakang pendidikan perlingkungan atau apalah sebutannya, saya hanya warga negara Indonesia yang ingin sekali menyadarkan masyarakat Indonesia akan SDM yang kurang
Kita terlalu sibuk dengan urusan kesejahteraan rakyat sampai lupa dengan kesejahteraan badak bercula satu, gajah sumatera, harimau sumatera, jalak bali, dan sebagainya
Di Indonesia ini tidak hanya dihuni oleh manusia kan?
Masih ada pohon-pohon dan binatang yang semestinya menjadi kekayaan dan keistimewaan tersendiri untuk Indonesia
Solusi yang bisa saya tawarkan hanyalah penegakan hukum setegak-tegaknya, semua warga sama di depan hukum, segala aspek harus ditindak hukum
Baik politik, sosial, lingkungan, ekonomi, hankam dan lainnya
Bredel media massa yang tidak layak terbit yang selalu saja menayangkan dan menerbitkan informasi negatif
Tontonan negatif sangat berpengaruh bagi psikis manusia
Mengusahakan swasembada dan eksplorasi nusantara, apa saja yang dimiliki negeri ini
Eksplorasi bukan berarti menghabiskan segala kekayaan melainkan mencari-cari sesuatu yang bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien
Meraba-raba peluang dari setiap masalah
Memfasilitasi orang-orang jenius Indonesia yang menyebar di seluruh permukaan bumi
Pembangungan tidak hanya bermanifestasikan infrastruktur tapi juga sistem
Dibutuhkannya Pemerintah yang Lillahita'ala membangun negeri bukan hanya sekedar mencari kekuasaan dan popularitas bahkan berniat untuk "balik modal"
Memikirkan segala aspek yang kian rusak dan tidak beradab bukannya memikirkan berapa uang dan tunjangan yang dapat pejabat terima
Indonesia sudah jauh tertinggal dengan Malaysia apalagi Singapura
Dengan kekayaan alam yang dimiliki, bukannya memanfaatkannya untuk diri sendiri namun malah mebiarkannya dimanfaatkan negara lain dengan imbalan uang dan lagi-lagi soal uang

No comments:

 

Template by BloggerCandy.com