Selamat
ulang tahun yang ke 19 buat Adila Rokhmaniar Irlyna!
Mungkin
memang sedikit konyol membuat tulisan sebagai kado ulang tahunku sendiri hahah
Tidak
lain juga untuk memotivasi dan mensyukuri apa-apa yang telah didapat
Sebenarnya,
sesungguhnya, sejujurnya…
Aku
tidak begitu suka bertemu dengan hari kelahiranku, 1 Agustus
Mengapa?
Bagiku, ulang tahun adalah pengurangan jatah hidup di dunia
Rasa-rasanya
aku ini masih belum cukup bertakwa sedangkan ajal kian mengejar tiap detiknya
Ulang
tahun bagiku bukan sesuatu yang perlu dirayakan dengan hura-hura
Untuk
apa merayakan sesuatu yang sesungguhnya mengantarku kepada kematian?
Sejatinya
setiap tahun usiaku terus berkurang, yang bertambah hanyalah nominal angkanya
Aku
pun belum merasa hidupku berkualitas sampai saat ini
Belum
bisa berguna bagi orang-orang disekitarku
Belum bisa membuat orang lain bahagia juga
Belum
punya sebuah karya yang bermanfaat
Seakan
hari ulang tahun adalah hari dimana penuntutan kedewasaan dan pertanggung
jawaban
Mengerikan
bukan?
Belum
siap, namun apakah harus menungguku siap? Lalu kapan?
Ya, waktulah
yang menuntutku
Tepat
19 tahun yang lalu, pukul 23.00 WIB
Aku
terlahir tanpa dosa setitik pun, penuh dengan kesucian
Maka
kini aku berpikir, apakah aku juga akan meninggal dengan kesucian?Ah manusia tidak ada yang putih bersih, tapi...
Setidaknya putih harus lebih dominan daripada hitam dalam diriku
Lahir dengan berat badan 4,2 kg yang membuat Ibu harus mati-matian membantuku keluar ke dunia fana ini
Kenestapaan, kenistaan, kemunafikan, sandiwara dan segala kepalsuannya yang harus mulai kupelajari kala itu
Tuhan memberiku bekal dasar untuk bisa memilih dan mempelajari
Hati nurani, akal dan indera yang nyaris sempurna
Tiga
hal dasar itulah yang menjadi bekalku untuk menghadapi kehidupan baru
Hingga
akhirnya nanti bisa berhasil kembali pada Sang Khalik dalam keadaan khusnul khotimah
Namun sampai sekarang, aku masih ragu apakah sudah kugunakan dengan benar dan sesuai kapasitas ketiga hal tersebut?
Sudah 19 tahun aku menikmati indah dan pahitnya kehidupan
Masih saja aku belum bisa membaca dan mengartikan esensinya
Di hari ulang tahun, hanya dua hal yang selalu aku sampaikan pada Tuhan Sang Penciptaku dan Pencipta Seluruh Alam
Memanjatkan rasa syukur karena masih bisa diberi kesempatan untuk bertemu dengan umur baru dan meminta sejuta permohonan kepada Sang Pemilik Kekuatan dimana tiap menitnya permintaanku selalu saja bertambah dan terus bertambah
Itulah hakikat manusia, tidak pernah merasa cukup puas
Sesungguhnya Tuhan tidak membatasiku untuk melakukannya kan?
Dia bisa saja mengabulkan semuanya, tapi tidak jika Dia tidak menghendaki
Dan
kepada siapa lagi aku meminta selain kepada-Nya?Namun sampai sekarang, aku masih ragu apakah sudah kugunakan dengan benar dan sesuai kapasitas ketiga hal tersebut?
Sudah 19 tahun aku menikmati indah dan pahitnya kehidupan
Masih saja aku belum bisa membaca dan mengartikan esensinya
Di hari ulang tahun, hanya dua hal yang selalu aku sampaikan pada Tuhan Sang Penciptaku dan Pencipta Seluruh Alam
Memanjatkan rasa syukur karena masih bisa diberi kesempatan untuk bertemu dengan umur baru dan meminta sejuta permohonan kepada Sang Pemilik Kekuatan dimana tiap menitnya permintaanku selalu saja bertambah dan terus bertambah
Itulah hakikat manusia, tidak pernah merasa cukup puas
Sesungguhnya Tuhan tidak membatasiku untuk melakukannya kan?
Dia bisa saja mengabulkan semuanya, tapi tidak jika Dia tidak menghendaki
Bukankah Dia Maha Kaya? Maha Pemilik Kekuatan yang tidak ada duanya… Maha Kekal dan tidak akan mati…
Kalau saja aku sanggup, aku mau-mau saja mentraktir semua orang-orang yang aku kenal
Tidak lain dan tidak bukan untuk mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan kepadaku
Berbagi kebahagiaan bersama teman-teman, sayangnya budget yang limit ini tidak memungkinkan hahaha
Bagaimanapun setiap manusia memiliki keterbatasan
Hanya Tuhan lah yang memiliki ketidak terbatasan itu
Agamaku pun tidak memperkenankan umatnya untuk berlebih-lebihan bukan?
Ya, aku hanya perlu memilih dengan siapa aku berbagi kebahagiaan itu
Tentunya dengan orang-orang yang sejauh ini selalu sabar kubagikan kesedihanku Hahahaha XD
Sesuatu yang sangat wajib disyukuri adalah tahun ini Allah tidak mengurangi apapun dari hidupku
Mungkin hanyalah masalah lelaki, dan itu tidak penting
Allah pun sudah menetapkan pasanganku di Laul Mahfuz-Nya kan?
Aku yakin dengan itu… Tidak perlu lagi aku memikirkannya terlalu jauh
Yang terpenting, Allah masih memberikanku keluarga yang utuh dan teman-teman yang kian bertambah dan membuatku merasa tidak sendirian menjalani kehidupan sementara ini
Tidak mungkin aku mampu menyebutkan nikmat Allah Yang Maha Besar itu satu persatu
Semuanya, segala sesuatu, perkara dan setiap urusan Allah lah yang mengatur
Dan aku senang dengan semua aturan-Nya meskipun terkadang aku harus merasakan kepahitan terlebih dulu untuk dapat merasakan keindahan
Beberapa harapanku di usia akhir belasan ini, aku menginginkan…
Kamu, iyog…
Hahahah, absurd.
Sudahlah
itu tidak mungkin terjadi, bisa-bisa saja terjadi karena aku percaya kekuatan
Allah
Untuk
menggerakkan hatinya saja adalah hal yang sangat mudah bagi-Nya
Sejauh
ini, Allah menunjukkan bahwa Dia tidak menghendaki hal itu terjadi
Untuk
mengucapkan selamat ulang tahun saja, iyog tidak pernah melakukannya
Ah…
Buat apa aku bersedih memikirkan seseorang yang tidak mempedulikanku?
Padahal Allah telah menghadirkanku banyak orang yang mempedulikan dan menyayangiku
Allah memberiku banyak kebahagiaan daripada keperihan
Tetap saja, aku belum bisa optimal merasakan kebahagiaan yang seharusnya bisa ku rasakan
Satu kesedihan bisa menutup sepuluh pintu kebahagiaan
Dan aku tau aku tidak ingin itu terjadi
Sejauh ini, aku memang tidak ingin, sepertinya otak lah yang tidak menghendakinya
Terjebak dalam perasaan yang salah tapi tidak mau keluar, merasakan sakit tapi menikmatinya
Menginjak usia 16 tahun, saat itulah perasaan irrasional itu mulai datang tanpa sebab apapun
Hingga bertahun-tahun kemudian semakin menggebu
Dan sekarang, aku ingin keluar, aku ingin terbangun dari kegilaan ini
Tiga tahun seharusnya sudah cukup bagiku untuk menunggunya
Terimakasih, Allah telah menunjukkan jalan yang benar
Iyog, dia hanyalah seorang lelaki yang lebih suka dengan perempuan bersampul cantik
Aku tahu, dan memang itu prioritasnya
Sepertinya cantik saja sudah cukup baginya, ya biar saja aku mendoktrinasi pikiran dan hatiku ini
Menelannya mentah-mentah dan tidak memerlukan berbagai pertimbangan lagi
Aku terlalu membusuk untuk menanti hatinya terbuka
Aku juga terlalu banyak membuang waktu hanya untuknya
Aku ingin memulai perasaan yang baru
Semoga saja bisa, semoga Allah membantuku
Sungguh, Dia Maha Mengetahui
Satu niat yang baru terbesit saja, Dia sudah tahu
Aku tidak meragukan-Nya
Allah pasti tahu apa yang terbaik untukku, ya aku yakin dengan itu…
Jadi, mari membuka pintu hati yang telah lama Iyog tutup hahaha
Jika mengingat momen di saat-saat aku penuh pengorbanan membuntutinya untuk sekedar melihatnya bermain musik dan bernyanyi
Aku masih saja tidak rela melepasnya dari hatiku
Sudah terlanjur melekat dan terlalu lama
Tapi jika aku coba merasionalkannya, aku juga sudah terlalu lelah dan jenuh
Bukankah love doesn't need logic?
But my logical is too tired and sick
Hari minggu, 28 Juli 2013
Setelah setahun aku tidak melihatnya lagi, akhirnya Allah mengijinkanku untuk melihatnya sekali lagi di senja itu
Melihatnya dari kejauahan
Melihatnya duduk bersama instrumen musik dan mulai bernyanyi
Hingga ketika matahari terbenam, saat itulah aku tidak melihatnya lagi
Setahun dibayar dengan sepuluh menit
Dan aku sudah cukup bahagia hanya dengan melihatnya
Bayangkan saja, bertahun-tahun aku menyukainya
Menantinya tanpa hal yang pasti bahkan mengambang
Sms, chat, mention dengan iyog saja nothing more
Dan kemarin minggu aku bisa melihatnya meskipun dari kejauhan
Dan saat itulah aku tidak bisa berkutik
Mati gaya, lemah dan tidak berdaya
Memberinya tanda bahwa aku berada di bawah sudut panggung saja aku tidak berani
Entah dia melihatku atau tidak, itu tidak penting bagiku
Iyog tau atau tidak, sama saja bagiku
Tidak akan ada bedanya
Setahun lamanya aku tidak melihatnya setelah penguntitanku di Pasirian
Penampilannya memang jauh berbeda
Tubuhnya tidak sekurus dulu, lebih berisi dan chubby, kulitnya pun tidak lagi sebersih dulu
Tetap saja, aku tetap menyukainya bahkan semakin menyukainya
Semakin dan semakin tidak rela menyerah dengan perasaan nestapa ini
Rautnya penuh kedewasaan namun aku tidak melihat keceriaan di wajahnya kala sore itu
Entah ada apa dengannya
Dia terdiam dan seakan asik dengan fantasi pikirannya
Aku hanya bisa melihat, melihat dan hanya melihatnya
Ah aku tidak mau lagi memikirkannya
Dia tidak mempedulikanku
Tapi semakin aku menolak perasaan ini semakin aku mencintainya
Ah tidak... Pasti ada yang salah dengan perasaan tolol ini
Ya Allah...
Sadarkan aku jika memang iyog bukan untukku atau sadarkan dia agar dia mau membuka pintu hati untukku
Orang yang telah lama setia pada perasaannya terhadap iyog
Orang yang telah rela berbodoh-bodoh ria untuk menunjukkan kepeduliannya yang tidak dikehendaki iyog
Orang yang tulus menyukainya bagaimanapun keadaannya dan bagaimanapun penampilannya
Bukan harta, bukan tampang dan bukan popularitas yang kuinginkan dari dia
Hati, hanya hati yang kuinginkan darinya :')
Jika aku harus melepasnya, segerakanlah Ya Allah
Aku tidak tahu harus bagaimana
Engkau Ya Rabb Yang Maha Mengetahui segala sesuatu
Maha Mendengar dan Maha Melihat :')
Selain itu, aku juga ingin mendapat berkah, ridho dan rahmat Allah
Dengan begitu maka segala urusanku, baik di dunia maupun di akhirat akan baik-baik saja
Aku yakin karena Allah lebih banyak memberikan rahmat-Nya daripada murka-Nya
Menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama dan negara
Selalu berada di jalan yang lurus dan semakin lurus
Memperbaiki akhlak juga
Dijauhkan dari kesombongan, kedengkian dan segala penyakit hati
Tetap dengan keluarga ini, tidak ada yang kurang sesuatu apapun dari keluargaku
Masih bisa bertemu dengan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya
Diberkahi umurku, untuk apa umur panjang jika hidupku tidak berkualitas?
Dilancarkan rejeki dan jodoh
Diampuni dosaku, dosa kedua orang tuaku, keluargaku, teman-temanku, bapak-ibu guruku, orang-orang yang mengenalku dan yang kukenal, orang-orang yang menyayangiku dan membenciku
Baik dosa yang telah lalu, dosa yang masih baru terbesit, dosa sekarang, dosa yang akan datang, dosa lahir dan batin, dosa yang disengaja dan tidak disengaja, juga dosa yang hanya Allah yang tahu
Tidak lupa ku panjatkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya
Amin Allahumma Amin :)
Padahal Allah telah menghadirkanku banyak orang yang mempedulikan dan menyayangiku
Allah memberiku banyak kebahagiaan daripada keperihan
Tetap saja, aku belum bisa optimal merasakan kebahagiaan yang seharusnya bisa ku rasakan
Satu kesedihan bisa menutup sepuluh pintu kebahagiaan
Dan aku tau aku tidak ingin itu terjadi
Sejauh ini, aku memang tidak ingin, sepertinya otak lah yang tidak menghendakinya
Terjebak dalam perasaan yang salah tapi tidak mau keluar, merasakan sakit tapi menikmatinya
Menginjak usia 16 tahun, saat itulah perasaan irrasional itu mulai datang tanpa sebab apapun
Hingga bertahun-tahun kemudian semakin menggebu
Dan sekarang, aku ingin keluar, aku ingin terbangun dari kegilaan ini
Tiga tahun seharusnya sudah cukup bagiku untuk menunggunya
Terimakasih, Allah telah menunjukkan jalan yang benar
Iyog, dia hanyalah seorang lelaki yang lebih suka dengan perempuan bersampul cantik
Aku tahu, dan memang itu prioritasnya
Sepertinya cantik saja sudah cukup baginya, ya biar saja aku mendoktrinasi pikiran dan hatiku ini
Menelannya mentah-mentah dan tidak memerlukan berbagai pertimbangan lagi
Aku terlalu membusuk untuk menanti hatinya terbuka
Aku juga terlalu banyak membuang waktu hanya untuknya
Aku ingin memulai perasaan yang baru
Semoga saja bisa, semoga Allah membantuku
Sungguh, Dia Maha Mengetahui
Satu niat yang baru terbesit saja, Dia sudah tahu
Aku tidak meragukan-Nya
Allah pasti tahu apa yang terbaik untukku, ya aku yakin dengan itu…
Jadi, mari membuka pintu hati yang telah lama Iyog tutup hahaha
Jika mengingat momen di saat-saat aku penuh pengorbanan membuntutinya untuk sekedar melihatnya bermain musik dan bernyanyi
Aku masih saja tidak rela melepasnya dari hatiku
Sudah terlanjur melekat dan terlalu lama
Tapi jika aku coba merasionalkannya, aku juga sudah terlalu lelah dan jenuh
Bukankah love doesn't need logic?
But my logical is too tired and sick
Hari minggu, 28 Juli 2013
Setelah setahun aku tidak melihatnya lagi, akhirnya Allah mengijinkanku untuk melihatnya sekali lagi di senja itu
Melihatnya dari kejauahan
Melihatnya duduk bersama instrumen musik dan mulai bernyanyi
Hingga ketika matahari terbenam, saat itulah aku tidak melihatnya lagi
Setahun dibayar dengan sepuluh menit
Dan aku sudah cukup bahagia hanya dengan melihatnya
Bayangkan saja, bertahun-tahun aku menyukainya
Menantinya tanpa hal yang pasti bahkan mengambang
Sms, chat, mention dengan iyog saja nothing more
Dan kemarin minggu aku bisa melihatnya meskipun dari kejauhan
Dan saat itulah aku tidak bisa berkutik
Mati gaya, lemah dan tidak berdaya
Memberinya tanda bahwa aku berada di bawah sudut panggung saja aku tidak berani
Entah dia melihatku atau tidak, itu tidak penting bagiku
Iyog tau atau tidak, sama saja bagiku
Tidak akan ada bedanya
Setahun lamanya aku tidak melihatnya setelah penguntitanku di Pasirian
Penampilannya memang jauh berbeda
Tubuhnya tidak sekurus dulu, lebih berisi dan chubby, kulitnya pun tidak lagi sebersih dulu
Tetap saja, aku tetap menyukainya bahkan semakin menyukainya
Semakin dan semakin tidak rela menyerah dengan perasaan nestapa ini
Rautnya penuh kedewasaan namun aku tidak melihat keceriaan di wajahnya kala sore itu
Entah ada apa dengannya
Dia terdiam dan seakan asik dengan fantasi pikirannya
Aku hanya bisa melihat, melihat dan hanya melihatnya
Ah aku tidak mau lagi memikirkannya
Dia tidak mempedulikanku
Tapi semakin aku menolak perasaan ini semakin aku mencintainya
Ah tidak... Pasti ada yang salah dengan perasaan tolol ini
Ya Allah...
Sadarkan aku jika memang iyog bukan untukku atau sadarkan dia agar dia mau membuka pintu hati untukku
Orang yang telah lama setia pada perasaannya terhadap iyog
Orang yang telah rela berbodoh-bodoh ria untuk menunjukkan kepeduliannya yang tidak dikehendaki iyog
Orang yang tulus menyukainya bagaimanapun keadaannya dan bagaimanapun penampilannya
Bukan harta, bukan tampang dan bukan popularitas yang kuinginkan dari dia
Hati, hanya hati yang kuinginkan darinya :')
Jika aku harus melepasnya, segerakanlah Ya Allah
Aku tidak tahu harus bagaimana
Engkau Ya Rabb Yang Maha Mengetahui segala sesuatu
Maha Mendengar dan Maha Melihat :')
Selain itu, aku juga ingin mendapat berkah, ridho dan rahmat Allah
Dengan begitu maka segala urusanku, baik di dunia maupun di akhirat akan baik-baik saja
Aku yakin karena Allah lebih banyak memberikan rahmat-Nya daripada murka-Nya
Menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama dan negara
Selalu berada di jalan yang lurus dan semakin lurus
Memperbaiki akhlak juga
Dijauhkan dari kesombongan, kedengkian dan segala penyakit hati
Tetap dengan keluarga ini, tidak ada yang kurang sesuatu apapun dari keluargaku
Masih bisa bertemu dengan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya
Diberkahi umurku, untuk apa umur panjang jika hidupku tidak berkualitas?
Dilancarkan rejeki dan jodoh
Diampuni dosaku, dosa kedua orang tuaku, keluargaku, teman-temanku, bapak-ibu guruku, orang-orang yang mengenalku dan yang kukenal, orang-orang yang menyayangiku dan membenciku
Baik dosa yang telah lalu, dosa yang masih baru terbesit, dosa sekarang, dosa yang akan datang, dosa lahir dan batin, dosa yang disengaja dan tidak disengaja, juga dosa yang hanya Allah yang tahu
Tidak lupa ku panjatkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya
Amin Allahumma Amin :)
2 comments:
amin
Aamiin :')
Post a Comment